Sunday, March 18, 2018

Tahu Gejrot Disajikan dengan Wine dalam Europalia Belgia


Jakarta - Makanan Nasi Goreng atau rendang cukup dikenal di Brussel, Belgia. Tapi kalau Tahu Gejrot tak mudah ditemukan di sana. Apalagi kalau disajikan dengan wine putih dan merah. Menu itu pada waktu ini tersaji di Café Callens, Brussel. 

Cafe Callens di Brussel tak hanya menyajikan tahu gejrot.  Ada sembilan makanan khas Nusantara, yakni otak-otak dibungkus daun pisang, cakalang asap, sate kelinci, saksang, pesmol mujair, bebek woku, kalio sapi, sayur godok, serta klapertart. Tak ketinggalan sambal tomat.

Bagaimana reaksi warga lokal? Setidaknya ada 7 warga Belgia yang terlihat mencoba menu Nusantara ini. Mereka semula tampak ragu. Pelan-pelan mereka menyantapnya. Sesekali juru masak Indonesia yang didampingi pengelola café, menjelaskan mengenai masakan itu. Tak lama, mereka pun menikmatinya juga.

Sang juru masak asal Indonesia, Ray Adriansyah, secara rinci menerangkan mengenai jenis masakan-masakan itu kepada warga Belgia. Termasuk ramuan bumbu yang dipakai. Bahkan dia mengungkapkan racikannya agar sesuai dengan lidah Eropa.


"Orang-orang Eropa kan tidak terlalu suka masakan pedas, jadi saya masak pun bumbunya menggunakan sedikit cabai," katanya.

Sepuluh jenis masakan khas Indonesia ini ditampilkan dalam festival kuliner yang bertepatan dengan Festival Seni Europalia Indonesia yang berlangsung selama 104 hari.

Pengelola Cafe Callens sengaja mengundang tiga juru masak asal Bali yakni Ray Adriansyah, Putu Dody dan I Made Suadnyana. Mereka menjadi peracik 10 jenis masakan khas itu.

Pihak café mematok harga 35 euro atau sekitar Rp550 ribu untuk bisa menikmati sepuluh masakan khas Indonesia yang dijual dalam satu paket.

Pada acara ini, ketiga juru masak Indonesia tersebut sengaja tak menyajikan nasi goreng dan rendang. Makanan itu sudah cukup dikenal masyarakat Belgia bahkan Eropa.

Bernard, seorang warga Belgia yang mencicipi masakan Indonesia tersebut, mengaku belum terbiasa menikmati masakan Indonesia yang dihidangkan. "Rasanya agak asing dan pedas," katanya.

Dia yang sudah dua kali mengunjungi Indonesia mengaku pernah makan nasi goreng dan sate ayam, juga bakso sapi.

Bernard mengaku masakah Indonesia memang memiliki rasa yang jauh berbeda dengan masakan Eropa, terutama masakan Indonesia banyak menggunakan bumbu masak dengan rasa pedas dan santan.

Promosikan kuliner Europalia menjadi pembicaran hangat di kalangan warga Belgia saat ini. Setelah dibuat terpukau saat pembukaan (11/10) dimana Raja Belgia Philippe L'opold Louis Marie, Ratu Mathilde, serta Wakil Presiden Jusuf Kala hadir dengan Indonesia sebagai Host Country.

Lebih dari 450 seniman diboyong oleh Pemerintah Indonesia, termasuk tim gastronomi (keahlian memasak) yang dikurasikan oleh Vita Datau Messakh, Ketua Akademi Gastronomi Indonesia.

Tim kuliner yang bertugas mendukung prepembukaan Europalia adalah juru masak Ray Adriansyah dari Restoran Locavore, Ubud, Bali. Restoran yang menyabet posisi bergengsi dua tahun berturut turut 2016 dan 2017 sebagai satu dari 50 restoran terbaik Asia.

Sementara Cafe Callens adalah sebuah cafe yang sudah eksis lebih dari 100 tahun menjadi tempat dari sajian makanan Indonesia sebagai bagian dari promosi Indonesia serta diplomasi budaya melalui gastronomi.

Begitu terkenalnya cafe itu, sehingga jika ada yang ingin makan di situ tidak bisa datang mendadak tapi harus menelepon untuk pesan tempat beberapa jam sebelumnya.

Dalam kesempatan itu, juru masak Ray yang biasa berpasangan dengan juru masik asing Eelke Plasmeijer, kali ini membawa dua juru masak Indonesia Putu dan Made. Konsep yang dibawa saat menyajikan sepuluh menu makanan Indonesia adalah "Nusantara by Locavore".

Hari pertama pembukaan Europalia, Cafe Callens sebagai satu-satunya restoran yang menyajikan nasi tumpeng mini Indonesia untuk makan siang mendapat sambutan yang cukup baik dari masyarakat Belgia khususnya pelanggan Cafe tersebut.

Untuk lebih memperluas promosi masakan khas Indonesia beberapa media lokal yang datang untuk melihat langsung dan merasakan makanan Indonesia khususnya tumpeng yang memiliki filosofi yang tinggi.

Europalia yang juga didukung oleh Kementerian Pariwisata melalui "Wonderful Indonesia" (Pesona Indonesia) menjadi ajang kolaborasi antar kementerian dan lembaga atau lebih dikenal sebagai "Indonesia Incorporated".

Perlehatan gastronomi d ibawah program diplomasi budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan terus menampilkan sejumlah juru masak Indonesia pilihan. Terbesar nanti adalah di Hotel Steigenberger, Brussel.

Selama selama 16 hari, hotel ternama di Kota Brussel akan disulap menjadi Indonesia kecil dan mengusung tema Selera Indonesia.

Keberadaan makanan, kopi dan teh Indonesia akan semakin menguatkan posisi Indonesia di Europalia 2017-2018.

Diharapkan dengan adanya promosi kuliner Indonesia tersebut makin banyak warga Eropa yang mengenal dan diharapkan makin banyak wisatawan mancanegara datang ke Indonesia sebagai destinasi utama.

BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya