Monday, June 25, 2018

Legenda Di Balik Keindahan Air Tejun Coban Rondo Dan Labirin Raksasa


Saat ini, kota Malang dan sekitarnya tengah menjadi salah satu primadona obyek wisata dikarenakan banyak tempat wisatanya yang unik dan menarik. Tidak kalah seru dengan Jatim Park, Eco Green Park, Museum Angkut maupun Omah Kayu, tersebutlah Air Terjun Coba Rondo. 

Obyek wisata ini terletak 12km dari kota Batu, atau lebih tepatnya kawasan wisata ini berada di desa Pandansari, Kecamatan Pujong, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Mengingat lokasi wisata ini sudah mulai dibuka untuk umum pada tahun 1980 atas prakarsa dari pihak Perum Perhutani Malang, tidak heran jika sarana dan prasarana di tempat ini sudah rapi dan relatif mudah diakses.

Fasilitas untuk wisatawan juga sudah lengkap, seperti lahan parkir, rumah makan, toilet umum, tempat ibadah, toko souvenir maupun oleh-oleh, hingga penginapan atau hotel. Perjalanan menuju lokasi dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan bermotor pribadi, namun bisa juga dijangkau dengan menggunakan angkutan umum.

Posisi wilayah wisata ini adalah berada pada pegunungan sebelah Barat dari Kota Malang, menghubungkan Kota Malang dengan Kota Kediri.


Puncak air terjun Coban Rondo berada pada ketinggian 1.135 meter diatas permukaan laut dengan ketinggian kucuran airnya mencapai 84 meter, dihasilkan dari sumber mata air Cemoro Dudo dari lereng Gunumg Kawi mampu menghasilkan debit air sebanyak 150 liter per detik pada musim penghujan, dan 90 liter air per detik saat musim kemarau.

Berada di tempat ini, kita dibawa ke suasana hijau dan sejuk, dikelilingi tebing rimbun pepohonan. Jika Anda pernah mengunjungi wahana Cloud Forest Nature Park di Gardens By The Bay Singapore, bisa jadi Anda akan merasakan sensasi serupa jika Anda berada di tempat ini, hanya saja bedanya, Coban Rondo terbentuk secara alami dan bukan buatan.

Tentu saja hal ini merupakan nilai lebih yang membuat obyek wisata di kawasan Malang ini jauh lebih menarik.

Tempat ini disebut wanawisata karena memang mengedepankan wisata dengan nuansa hutan alami. Sudah dapat diperkirakan bahwa obyek wisata ini bukan hanya menjagokan air terjun nya saja, melainkan beberapa pilihan wahana yang lain, seperti misalnya Wahana berkuda, wisata Treewalk, Flying Fox, Rafting, Camping, Sepeda gunung, sampai dengan paket wanawisata pilihan seperti outbound program, program petualang, program anak dan program petik apel.

Wahana paling unik yang ditawarkan di lokasi wisata ini adalah Taman Labirin. Wahana taman yang memiliki dinding tanaman menyerupai tembok pembatas berlorong yang dibuat sedemikian rupa sehingga sengaja menyulitkan kita dalam mencari jalan keluar dari taman tersebut.

Wahana ini selain dapat berguna untuk olah raga, juga melatih daya ingat dan ketelitian, selain bahwa berada di wahana ini membuat kita merasa berada di halaman mansion klasik di Eropa. Yang paling penting juga untuk wisatawan, semua wahana di tempat ini apalagi labirin sangat pas untuk lokasi berfoto atau bisa diistilahkan sebagai instagrammable.

HTM atau Harga Tiket Masuk kawasan wisata ini adalah Rp.15.000,00 untuk pengunjung lokal, dan Rp.25.000,00 untuk turis mancanegara. Sementara untuk wahana tambahan lain, termasuk program yang disediakan disana akan dipungut biaya tersendiri.

Untuk lebih jelasnya Anda dapat mengakses situs cobanrondo.co.id untuk bisa mendapatkan harga yang jelas untuk program-program yang dibutuhkan. Harga yang dipatok sangat sesuai dengan petualangan dan pengalaman yang akan kita dapatkan saat berada pada wahana disana atau mengikuti program-program yang sangat lengkap, cocok untuk kegiatan pribadi, kelompok maupun keluarga.


Yang menjadi daya Tarik tambahan dari Coban Rondo adalah legenda yang menyertainya. Konon katanya, pasangan yang berpacaran jika mereka berdua datang ke tempat ini, maka niscaya akan mengalami putus hubungan.

Hal ini terkait dengan cerita yang melatar belakangi lahirnya nama Coban Rondo. Tersebutlah kisah kasih asmara dari pasangan menikah Dewi Anjarwati dan Raden Baron Kusuma, dimana mereka sudah melakukan perjalanana jauh bersama pada usia perkawinan 36 hari atau disebut sebagai Selapan, padahal menurut adat Jawa, pada usia perkawinan itu belum diperkenankan untuk terlalu jauh meninggalkan rumah.

Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan Joko Lelono yang terpikat kecantikan Dewi Anjarwati dan menantang suaminya berduel demi mendapatkan sang Dewi. Raden Baron meminta anak buah nya agar menyembunyikan sang istri di belakang sebuah air terjun (coban dalam Bahasa Jawa) dan berjanji akan menjemput sang istri seusai pertarungan.

Namun Raden Baron maupun Joko Lelono menemuai ajalnya sehingga Raden Baron tidak memenuhi janjinya untuk menjemput Dewi Anjarwati. Berawal dari kisah itulah muncul nama Coban Rondo yang berarti air terjun sang janda.

Sampai saat ini, menurut kabar, banyak orang bisa mendengar suara perempuan melantunkan kidung penantian di sekitar air terjun ini, yang diasumsikan sebagai suara Dewi Anjarwati yang menanti suaminya datang menjemput.

BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya

BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya