Monday, April 30, 2018

Menikmati Keindahan Pantai Parangtritis Dan Legenda Yang Hidup Ditengah Masyarakat


Nama Pantai Parangtritis pastinya sudah tidak asing lagi bagi banyak wisatawan. Pantai ini memang cukup terkenal dengan kisah legenda Ratu Nyi Roro Kidul. Bahkan banyak orang yang meyakini bahwa Pantai Parangtritis merupakan pintu gerbang kerajaan Ratu Kidul sebagai penguasa ratu pantai selatan.

Kisah ini seolah hidup di tengah masyarakat dengan banyaknya cerita yang berkembang tentang wisatawan hilang atau hanyut di pantai selatan. Seperti Larangan memakai baju hijau pupus , dilarang berbicara kotor dan lain sebagainya.

Namun kenyataan ini tak lantas mengurangi minat wisatawan yang berkunjung ke Pantai Parangtritis. Hingga saat ini Parangtritis masih menjadi lokasi wisata favorit untuk berlibur. Keindahan alamnya juga menjadi daya tarik tersendiri untuk menyusuri pantai lebih dalam.

Letak Parangtritis berada di selatan pulau Jawa yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia. Tak heran bila pantai ini memiliki ombak besar sehingga tidak dianjurkan untuk berenang di sekitar pantai. Terutama saat musim kemarau dimana angin bertiup kencang dan ombak mencapai ketinggian 2-3 meter.

Pihak pengelola kemudian menyediakan fasilitas pemandian yang lebih aman yaitu Pemandian Parang Wedang. Lokasinya tak jauh dari Pantai Parangtritis. Pantai ini memiliki gunung-gunung pasir di sekitar pantai atau disebut sebagai gumuk yang menjadi daya tarik tesendiri bagi pengunjung.
Pasirnya sendiri merupakan pasir hitam vulkanik yang berkilau saat terkena cahaya matahari.

Keindahan pantai akan semakin terasa saat menyaksikan matahari tenggelam dari kejauhan. Cahayanya mampu menyinari luatan yang perlahan-lahan mulai tenggelam seperti ditelan ombak.
Dibalik keindahannya Pantai Parangtritis menyimpan sebuah legenda yang hingga kini hidup di tengah masyarakat. Terutama kisah ratu pantai selatan yaitu Nyi Roro Kidul sebagai penguasa gaib yang mengitari Kesultanan Yogjakarta.

Ratu pantai selatan dikenal dengan pakiannya yang berwarna hijau. Oleh karena itu banyak orang menghindari memakai baju berwarna hijau saat berkunjung ke Pantai Parangtritis karena dikhawatirkan membuat murka ratu pantai selatan.

Pada waktu tertentu setiap tahunnya diadakan upacara adat. Tradisi ini erat kaitannya dengan kepercayaan hubungan kerajaan pantai selatan dengan keraton. Upacara ini berupa pemberian sesaji atau disebut sebagai labuhan.

Menurut tradisi Kraton Kesultanan Yogjakarta labuhan dilakukan secara resmi terutama saat penobatan Sultan dan peringatan hari ulang tahun penobatan Sultan. Selain itu tradisi labuhan juga bisa dilakukan untuk memenuhi hajat dari Sri Sultan seperti saat pernikahan putra putri Sultan. Tradisi ini diharapkan dapat memberikan kesejahteraan Sultan dan masyarakat di sekitarnya.

Tak hanya itu saja nama Parangtritis juga memiliki kisah tersendiri. Dahulu ada seorang pelarian dari Kerajaan Majapahit yang sampai di lautan dengan ombaknya besar. Kemudian beliau bersemedi di goa dekat pantai. Saat bersemedi banyak air yang tumaritis atau menetes dari parang atau celah-celah batu karang. Dari sinilah kemudian muncul nama Parangtritis yang dikenal hingga saat ini.


Fasilitas Yang Tersedia Di Pantai Parangtritis

Pantai Parangtritis dikelola oleh Pemerintahan Bantul. Saat ini sudah banyak fasilitas yang tersedia di sekitar pantai. Mulai dari hotel atau penginapan dengan harga yang bervariasi. Kamu bisa memilih penginapan yang sesuai dengan baget. Bila ingin mendapatkan pemandangan yang sempurna di dekat pantai bisa memilih lokasi penginapan di atas bukit.

Mencari warung makan di sekitar pantai juga tidak sulit. Banyak warung yang menyediakan berbagai macam makanan yang bisa dipilih sesuai selera. Tak hanya itu saja terdapat banyak toko souvenir yang menawarkan oleh-oleh khas Jogja dan Bantul. Sehingga wisatawan tak perlu jauh-jauh mencari oleh-oleh khas Jogja.

Fasiltas lainnya juga tersedia yaitu lahan parkir yang luas berikut kamar mandi umum untuk membersihkan diri. Ingin menikmati suasana pantai yang berbeda bisa mengelilingi pantai dengan cara menyewa ATV (All-terrain Vehicle). Tarifnya sekitar Rp 50.000-Rp 100.000 setiap setengah jamnya.

Pilihan lainnya yaitu dengan naik bendi sambil menyusuri pantai bersama keluarga. Kereta kuda ini akan membawamu menyusuri pantai sampai ke arah timur yang merupakan tempat gugusan karang indah. Tempat ini juga sering dijadikan spot pemotretan untuk prewedding yang romantis. Kamu cukup mengeluarkan uang sebesar Rp 20.000 untuk menyewa bendi sekali putaran.

Bisa juga menyewa kuda untuk mengitari pantai yang lebih tenang. Bila memiliki keberanian kamu bisa mencoba paralayang yang tersedia di sekitar pantai. Tentunya liburan akan semakin menyenangkan dengan menikmati fasilitas yang tersedia di Pantai Parangtritis.

Lokasi Dan Rute Menuju Parangtritis

Parangtritis terletak di Desa Parangtritis, kecamatan Kretek, kabupaten Bantul Yogjakarta. Tepatnya sekitar 27 meter ke arah selatan dari kota Yogjakarta. Bila naik kendaraan pribadi tersedia dua rute yang bisa dilalui. Jalur pertama yaitu jalur yang paling cepat dari Yogjakarta menuju jalan Parangtritis, Kretek. Jalur kedua sedikit lebih jauh yaitu Yogjakarta menuju Imogiri kemudian Parangtritis.

Namun melewati jalur kedua kamu bisa mendapatkan pemandangan alam yang menyenangkan selama perjalanan. Bila menggunakan kendaraan umum bisa berangkat dari Terminal Giwangan kemudian cari kendaraan umum langsung menuju Parangtritis.

BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya