Saturday, October 13, 2018

Populer di Berbagai Negara, Bubble Tea Disebut Sebagai Minuman Tidak Sehat

BandarQ Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya

SATUQQ - Bubble tea minuman kekinian yang populer di berbagai negara. Kenyalnya bola tapioka dan racikan sirup serta susu ternyata membuat minuman ini tak terlalu sehat.

Berasal dari Taiwan, bubble tea atau boba tea kini mendunia, terutama di Amerika. Awalnya bubble tea dibawa oleh para imigran dari Taiwan yang tinggal di Amerika, mereka mulai memperkenalkan racikan teh manis yang dicampur dengan butiran tapioka hitam. Tekstur tapioka yang kenyal, dan rasa manis dari racikan teh yang dicampur dengan susu, sirup manis, creamer.

Kini bubble tea telah menjadi bagian dari gaya hidup di Amerika, terutama di kalangan 'Asian-American' yang berada di sana. Penyebarannya juga meluas hingga ke negara Asia lainnya, salah satunya Indonesia. Mulai bubble tea yang dijual mall, hingga yang di pinggir jalan.

Tapi ternyata minuman kekinian ini tidak terlalu sehat. Dilansir World of Buzz (09/10), banyak ahli gizi yang mengklaim bahwa bubble tea merupakan minuman yang paling tidak sehat, karena mengandung gula tinggi dan lemak. Dua kandungan ini bisa berdampak buruk terhadap kesehatan, apalagi jika bubble tea diminum setiap hari.

Menurut data dari Livestrong, satu gelas bubble tea terdiiri dari 279 hingga 317 kalori. Selain kalori yang tinggi, kandungan karbohidrat dalam minuman ini bisa mencapai 48 hingga 56 gram karbo, yang mengambil 40% dari asupan karbohidrat yang dianjurkan per harinya.

Dari total karbohidrat yang ada di bubble tea, 34 gram diantaranya mengandung gula. Sementara para ahli hanya merekomendasikan asupan gula sebesar 25 gram untuk wanita, dan 38 gram untuk pria per harinya.

Sementara asupan gula maksimun dalam sehari, hanya 50 gram. Di mana jika Anda mengonsumsi bubble tea, 68% asupan gula harian Anda akan dihabiskan oleh gula dari minuman kekinian ini.

Salah satu alasan lainnya mengapa bubble tea merupakan minuman yang tidak sehat, karena bubble tea memiliki asam lemak tak jenuh. Kandungan ini digunakan untuk meningkatkan rasa dan tekstur makanan, akan tetapi lemak ini memiliki efek negatif untuk tubuh.

Lemak ini mendorong tingginya kadar kolestrol jahat (LDL), menurunkan kadar kolestrol baik (HDL), serta meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

Beberapa ahli gizi menyarankan bahwa bubble tea tidak seharusnya dikonsumsi setiap hari. Anda bisa mulai membatasi konsumsi bubble tea, dan memesan bubble tea dengan sedikit gula.

BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya