Monday, October 22, 2018

Kreasi Baru! Kopi Biji Buah Juwet yang Unik dari Lamongan


Jamblang atau biasa disebut Juwet, ternyata tak hanya daging buahnya saja yang dapat dinikmati, namun bijinya juga dapat dikonsumsi. Biji juwet ini disebut bisa menjadi obat.

Buah jamblang atau juwet, bentuknya oval bulat dengan warna ungu tua kehitaman dengan daging buah putih. Rasanya sepet sedikit manis dengan kulit mirip buah anggur. Umumnya buah ini dikocok dengan garam dan dinikmati sebagai buah segar saja. Buah ini dikenal dengan sebutan Java Plum atau plum Jawa dan berasal dari keluarga Myrtaceae, asli India.

Biji juwet biasanya dibuang begitu saja. Namun, di tangan pasangan suami istri Ismail Khoiri dan Nikmatus Soliha, warga Dusun Sekargeneng, Desa Bakalanpule, Kecamatan Tikung, biji Juwet bisa olah menjadi kopi Juwet. "Ide awalnya karena selama ini biji juwet hanya terbuang percuma, dan lagi, banyak orang mencari kulit dan akar buah Juwet untuk digunakan sebagai obat alternatif," kata Ismail.

Selain itu, Ismail mengaku, ide untuk membuat kopi dari biji Juwet tersebut karena terinspirasi dari salah satu temannya yang membuat kopi alternatif yang tidak berbahan biji kopi. Mengapa memilih biji Juwet? Ismail mengaku ia sengaja memilih biji Juwet karena buah ini melimpah di sekitar daerahnya dan kurang termanfaatkan.

"Awalnya ide dari teman di Semarang, yang punya kedai kopi, jadi muncul ide membuat kopi juwet," kata Ismail Khoiri yang menyebut baru 2 bulan menjalani bisnis kopi juwet ini.

Untuk dapat menjadi bubuk kopi, biji Juwet yang sudah terkumpul harus melewati beberapa tahap, mulai dari pengeringan, pengupasan kulit ari, hingga disangrai. Setelah dijemur hingga kering biji Juwet kemudian dibersihkan dari kulit arinya dan dijemur kembali hingga berwarna kehitaman.

"Kira-kira butuh waktu 1 minggu, mulai pengambilan biji juwet, kemudian dijemur, dikupas, dijemur lagi sampai benar-benar kering, baru disangrai dan digiling," ujarnya.

Menurut Ni'matus, tidak hanya enak dinikmati sebagai minuman, namun kopi juwet juga memiliki berbagai kandungan yang dapat mencegah dan mengobati sejumlah penyakit. Seperti menurunkan gula darah, mencegah penyakit jantung, mengobati infeksi, melancarkan pencernaan, mencegah kanker, dan menjaga kesehatan mulut.

"Setelah uji laboratorium, biji juwet ini punya kandungan Zat Tanin, Asam Galat, Insulin Plasma, dan Jambosin," katanya.

Selain memiliki sejumlah kasiat, keunikan rasa yang dimiliki juga menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen kopi dengan merk Viral Coffee ini. "Ada dua varian, yaitu original dan campuran kopi 30 persen dan biji Juwet 70 persen. Dalam sebulan ini laku 60 bungkus, dan sudah ada yang sudah langganan, setiap hari beli 2 bungkus," ujarnya.

Untuk kemasan 200 gram Viral Coffee, Ismail membandrolnya dengan harga Rp.20.000, sedangkan untuk kemasan 250 gram dijual seharga Rp.25.000. Namun Ismail mengaku, belum berani untuk melakukan produksi berskala besar, karena kopi Juwet produksinya tersebut masih belum memiliki ijin Produk Industri Rumah Tangga (PIRT). "Sementara baru di online, tetangga, belum berani produksi banyak karena belum punya ijin IRT," ujarnya.

Untuk bahan bakunya, biji juwet mereke sangat mudah untuk mendapatkannya. Karena daerah mereka dikenal sebagai salah satu daerah dengan kebun buah Juwetnya. Satu kilo biji buah Juwet, mereka beli dengan harga Rp 4 ribu dari warga.

"Di Desa sebelah, yaitu Desa Lopang, Kecamatan Kembangbahu dikenal sebagai desa dengan kebun buah juwet sehingga mudah didapat," ujar Ismail yang ke depan ingin mengembangkan kopi Juwet dengan beberapa varian rasa ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan, Muhammad Zamroni sangat mengapresiasi inovasi kopi juwet tersebut, dan akan membantu pengurusan PIRT untuk melegalkan produksi Viral coffe. Zamroni yang sudah mencoba sendiri rasa dari kopi juwet ini mengaku, rasanya tseperti kopidari biji kopi biasa dengan rasa agak-agak sepet layaknya buah Juwet. "Kalau sudah memenuhi semua syaratnya, kami akan keluarkan PIRT nya," kata Zamroni.

Pemerintah daerah akan berusaha membantu agar Kopi Juwet ini bisa semakin dikenal masyarakat. Caranya, dengan mengikutkan produk ini ke sejumlah pameran produk. "Kami juga berencana akan memberikan sertifikat halal pada produk ini," jelasnya.