Monday, October 22, 2018

Pecinta Surfing, Yuk Coba Berkunjung ke Pantai Kertasari

BandarQ Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya

Traveler yang suka surfing atau berselancar, yuk coba datang ke Sumbawa Barat. Ada Pantai Kertasari yang cocok untuk berselancar.

Bagi anda pencinta pantai. Satu lagi pantai indah yang dapat dinikmati ketika menunggu sunset. Adanya hanya di Sumbawa Barat. Jika kendaraan anda bagus tidak sampai satu jam jarak tempuhnya.

Jalur medannya cukup berat. Tapi sebagai pencinta alam medan berat bukan halangan berarti. Itu hal biasa. Semakin berat semakin asyik. Walaupun berat, jalannya halus. Sudah di hotmix/aspal. Pastikan rem anda benar-benar berfungsi. Sebab banyak tanjakan dan turunan tajam. Sehingga keselamatan tetap terjaga.

Konon ceritanya, bila air laut pasang dan ombak tinggi banyak turis mancanegara datang berkunjung. Mereka melakukan olahraga selancar. Tapi jika air laut sedang surut, mereka bisa melihat biota bawah laut (snorkeling). Seperti yang saya temui Jumat sore pekan lalu. Para turis asyik menyelam di tepi pantai. Ada pula yang berjemur. Meski nampak sepi, pantai Kertasari tetap asyik. Sangat cocok bagi pencinta sunset.

Pantai Kertasari beberapa jenis pasir. Di sebelah kiri, pasirnya kasar dan berwarna putih. Di bagian tengah hitam agak kecoklatan halus. Di sebelah kanan warna coklat dan lembut. Pantainya juga bersih. Tidak ada sampah. Faktor inilah, para turis asing betah berlama-lama di pantai. Silakan datang.

Berselancar di Pantai Kertasari

Sahabat traveler, dari sekian banyak pantai di Sumbawa Barat, Pantai Kertasari menjadi salah satu pantai yang wajib dikunjungi. Selain damai, pantai Kertasari menyajikan sensasi adrenalin. Tentu bagi anda yang senang berselancar. Pada bulan-bulan tertentu, menurut warga setempat, banyak bule berdatangan hanya untuk menjajal sensasi ombak.

Pantai Kertasari disebut demikian karena berada di desa Kertasari. Sebuah desa yang memiliki bahasa sendiri. Yaitu bahasa Bugis. Hampir 90 persen semua warga menggunakan bahasa Bugis. Terletak di sebelah Barat dari kota Taliwang. Kurang lebih 10 km untuk sampai di lokasi.

Untuk sampai di lokasi, anda dapat menggunakan cidomo atau ojek. Dengan biaya sekali berangkat sekitar Rp. 10 ribu rupiah saja. Pesan saya. Anda harus banyak bersabar. Pasalnya, tidak semua jalan beraspal. Selepas menyebrangi jembatan desa Plamlagi, anda akan bertemu jalan berbatu. Berlobang. Dan jika musim hujan tiba, air tergenang dimana-mana. Tapi tenang saja. Paling hanya 3 kilometer saja. Selebihnya anda bisa memacu kendaraan anda secepat Mark Maurquez. Asal tatap waspada. Sebab, kadang sapi, anjing atau kambing lalu lalang. Tidak jarang ditemui mereka berjemur badan di tengah aspal.

Yang pasti, jika ingin berselancar Anda bisa datang pada musim panas. Ketika angin dan ombak besar membuat debar jantung anda semakin kencang. Selain itu, Anda yang suka rumput laut, bias juga dengan membeli langsung dari petan rumput laut. Selain menjadi nelayan, tidak sedikit yang menjadi petani rumput laut. So, ayo segera berkunjung.