SATUQQ - Lumba-lumba Pantai Lovina merupakan bagian dari kecantikan dan kekuatan penyelamat di lautan. Pulau Bali memiliki lokasi tempat kita bisa bercengkrama dengan lumba-lumba di saat sang surya mulai menunjukkan kuasanya.
Cerita Kaki Gatal melangkah menuju Bali Utara demi mengalami pengalaman yang luar biasa bercengkrama dengan Lumba-lumba pantai Lovina
Dikarenakan kita bakalan mengarungi laut sebelum sang surya bangun, maka kami memutuskan untuk menginap di Lovina, daripada harus berangkat tengah malam dari hotel di Denpasar. Kagak serem sich berangkat tengah malem, tapi mata itu yang kagak bisa diajak kompromi jalan tengah malem.
Sekitar jam 5 pagi kami sudah berada di Pantai Lovina, pasirnya item (ya iyalah kelihatan item secara masih gelap, tapi pasirnya memang item sich). Masih belum terlalu ramai, bapak pemilik perahu yang kita sewa pun masih belum kelihatan batang hidungnya, maklum masih sembunyi dibalik selimut, hahahhaha…..
Ah, perahu kami akhirnya datang juga dan perahunya masih baru lho. Kami pun menggunakan perahu tradisional dengan cadik dimasing-masing sisinya. Ah aku ingin berada disisimu selalu. Hahaha…Pagi-pagi syahdu.. Jadi, perahunya ini memang tradisional tapi bahannya sudah memakai bahan modern seperti fiberglass. Keren kannnnn…
Mata sebenarnya masih 5 watt ketika kami melompat ke dalam perahu, belum sarapan pula. Hotel yang kami inapi belum menyiapkan sarapan pada saat kami akan berangkat.
Perjalanan ke tengah laut pun dimulai dan kami bisa melihat indahnya semburat oranye dari sang surya. Beneran cuma bisa bengong lihat keindahan matahari dari tengah laut. Amazinggg…. Sampai tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.
Sayangnya, kenikmatan menikmati semburat orange sang fajar yang tenang mulai terganggu dengan banyaknya perahu-perahu lain yang datang, ditambah lagi dengan berisiknya mesin tempel yang mereka gunakan untuk memacu perahu dari tepian pantai ke tengah laut.
Pengalaman melihat sunrise dari tengah laut merupakan pengalaman pertama kami. Superrrrr…. Luaaarrrrrr…..Biasaaaaaa….. Indonesia memang indah. Sang fajar akhirnya menunjukkan raut mukanya ke bumi Indonesia. Hihihi….
Tolah-toleh ke kiri kanan kulihat saja banyak perahu berdatangan (sambil nyanyi dengan nada lagu naik-naik ke puncak gunung). Ternyata bukan hanya traveller lokal yang tertarik untuk bercengkrama dengan lumba-lumba, traveller mancanegara pun tidak mau kalah. Bahkan Monalisa dan 007 siap menemani kalian.
Tidak terlalu lama menunggu, sirip sang lumba-lumba pantai Lovina pun kelihatan dipermukaan air laut. Ukuran siripnya lebih kecil jika dibandingin dengan ikan hiu. Hiyyyyy…. Serem yaaa kalau ketemu ikan hiu.
Bapak pemilik perahu dengan sigap mengarahkan kapalnya mendekat ke arah kumpulan lumba-lumba pantai Lovina yang muncul ke permukaan. Begitu juga dengan perahu yang lainnya dan suaranya jadi super bising ketika perahu-perahu tersebut bergerak bersamaan.
Kumpulan lumba-lumba pantai Lovina bergerak dengan tenang walaupun dikelilingi perahu-perahu dan para traveller berada diatasnya. Seperti layaknya gula yang dikerubungi semut di tengah lautan.
Mereka cukup aktif pagi ini dengan menampakkan dirinya, meloncat ke sana-kemari. Kemudian, mereka menghilang ke dalam laut. Loh, kok mereka ndak muncul-muncul ya? Sepertinya mereka suka sekali bermain petak umpet. Sejenak berlompatan di depan kapal, kemudian bersembunyi dan muncul lagi di sisi yang berbeda seakan mengajak kejar-kejaran.
Semua orang pun langsung mengalihkan pandangan ke segala arah untuk mencari lumba-lumba tersebut. Beberapa saat kemudian, lumba-lumba pantai Lovina pun muncul di lokasi yang lain. Kami pun kembali bergegas menuju tempat lumba-lumba itu muncul dan menikmati gerakan mereka ditemani hangatnya matahari di pagi hari.
Seiring dengan panasnya sinar matahari yang menyengat kulit kami, akhirnya kami memutuskan untuk mengakhiri sesi bercengkrama di atas laut utara Pulau Bali. Pemilik perahu pun mengerti dan mulai mengarahkan perahunya ke Pantai Lovina. Para traveller masih banyak yang masih bercengkrama dengan lumba-lumba pantai Lovina , seperti tidak mau melepaskan sang penyelamat di lautan dari pandangan mata mereka.
Sesampainya di Pantai Lovina, kami pun segera melompat ke dalam dekapan sang pasir hitam. Mulailah bapak pemilik kapal membersihkan dan menuntun perahunya ke lokasi penambatan perahu.
Bali Utara tidaklah kalah dengan Bali Selatan dalam hal objek wisata. Salah satunya bercengkrama dengan lumba-lumba dengan ditemani oleh mentari pagi merupakan pengalaman yang sangat berkesan. Keagungan Tuhan yang bisa kita nikmati dalam satu lokasi.
BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya