Sunday, November 4, 2018

Wajah Baru Pantai Lariti di Bima, Makin Cantik Saja


Ada yang berbeda di Pantai Lariti di Bima. Wajah baru pantai ini dijamin akan membuat traveler terkesima. Pantai Lariti jadi makin cantik saja.

Pantai Lariti adalah pantai indah yang berada di ujung timur provinsi NTB. Pantai ini kian menawan dengan penataannya yang baru. Pantai ini berada di Desa Soro, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, NTB.

Pantai cantik ini tidak jauh dari Pelabuhan Sape, yaitu gerbang laut yang menghubungkan ujung Pulau Sumbawa dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jarak tempuh Lariti dari Kota Bima bisa dicapai dalam waktu satu jam perjalanan dengan mengendarai mobil atau motor.

Jalan menuju objek pantai ini baru saja selesai dihotmix. Ada beberapa tambahan penataan yang diupayakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Bima untuk mempercantik kawasan Pantai Lariti ini.

Kepala Bidang Pemasaran Dispar Kabupaten Bima, Abdul Haris mengatakan, penataan yang dilakukan oleh pihaknya yaitu pembuatan gerbang dan selasar, pedestarian jalan dalam kawasan, plaza ekonomi kreatif dan pusat jajanan kuliner tradisional.

"Beda Lariti sekarang. Infrastruktur jalan sudah mulus sampai ke pantai, WC/Toilet umum sudah dibangun, cuma kendala Airnya saja belum lancar, sudah dilakukan pendestarian jalan dan pembuatan taman-taman di sekitar pantainya," terang Haris , Minggu (4/11/2018).

Fenomena Laut Terbelah

Traveler mengenal Pantai Lariti ini dengan hamparan pasir putihnya yang membelah laut dan menghubungkannya ke pulau mungil yang terletak di sebelah timur.

Terbelahnya laut yang memunculkan bentangan jalan penghubung itu tak setiap hari bisa ditemukan. Kemunculannya pun bergantung dari grativitasi bulan.

Pergeseran gaya gravitasi bulan dan arah terbitnya bulan itulah yang nenentukan pasang dan surutnya air laut di Lariti dan berpatokan pada penanggalan Hijriah. Lariti akan terbelah biasanya dari jam 10 pagi hingga 4 sore Waktu Indonesia Tengah (Wita).

"Kami juga belum ada kalender pastinya kapan saat kemunculannya. Sangat unik, kadang ada yang datang 3 hari tidak ketemu-ketemu saat Lariti terbelah," tutur Kabid Pengembangan Kepariwisataan Dispar Bima, Muhammad Akbar.

satuqiu.net