Monday, December 3, 2018

Pura Cantik yang Jadi Lambang Filosofi Tri Hita Karana

Bandar Q Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya

SATUQQ Pura Taman Ayun yang cantik ternyata punya hubungan dengan Filosofi Tri Hita Karana yang dianut oleh warga Bali. Seperti apa kisahnya?

Bali adalah pulaunya para Dewa yang bersemayam di puranya. Tidak hanya satu tapi ribuan yang membuat Bali dijuluki Pulau Seribu Pura. Yang menjadi ciri khas atau symbol Bali dan menciptakan energy tersendiri di dalam Pesona Asia yang membuat Bali berbeda dengan tempat atau negara lain.

Seperti pura cantik Taman Ayun, yang sudah ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO. Begitu mendengar UNESCO saya jadi terpancing untuk mendatanginya. Kebetulan lagi ada teman dari Inggris yang juga gemar traveling, jadilah kami menuju lokasi.

Pura Taman Ayun berada di Kecamatan Mengwi sekitar 18 KM dari Kota Denpasar. Kami yang berada di Seminyak menempuh waktu 1 jam 10 menit dengan berkendara motor.

Pura Taman Ayun sejatinya adalah tempat beribadah bagi umat Hindu. Tapi tempat ini juga dibuka untuk wisatawan sebagai obyek wisata. Untuk memasukinya harus membayar tiket Rp 10 ribu untuk wisatawan domestik dan Rp 20 ribu untuk wisatawan asing.Agen Domino QQ Terpercaya

Sebagai tempat ibadah, pengunjung diharapkan memakai pakaian yang menutup kaki. Namun bila tidak, tersedia kain yang bisa dipinjam gratis.

Pura Taman Ayun merupakan Pura Keluarga bagi Kerajaan Mengwi yang didirikan karena pura yang ada pada masa itu jaraknya terlalu jauh bagi masyarakat Mengwi. Maka dari itu, pada abad ke-17 (tahun 1632), Raja I Gusti Agung Putu yang merupakan Raja Kerajaan Mengwi pada saat itu, mendirikan sebuah tempat pemujaan dengan beberapa bangunan sebagai penyawangan (simbol) dari 9 pura utama di Bali, seperti Pura Besakih, Pura Ulundanu, Pura Batur dan pura utama lainnya.

Pada tahun 1634 Pura Taman Ayun selesai dibangun. Kala itu Kerajaan Mengwi bernama Mangapura, Mangarajia dan Kawiyapura. Pura Taman Ayun merupakan Pura Ibu (Paibon) Raja Mengwi untuk memuja roh leluhur dari raja-raja yang diwujudkan dengan dibangunnya sebuah gedong Paibon, serta dibangun pula meru-meru untuk pemujaan dan persembahyangan kepada para Dewa guna memohon kesejahteraan bagi masyarakat kerajaan Mengwi.

Pura Taman Ayun berarti pura di taman yang indah, saking indahnya tamannya muncul di acara televisi Britania : Around the World in 80 Gardens.

Sejak berdirinya telah mengalami beberapa kali renovasi. Yang terbesar terjadi pada tahun 1937 dan yang terakhir pada tahun 1976. Menempati lahan seluas 100 x 250 m2, pura ini tersusun atas pelataran luar dan 3 pelataran dalam. Yang mana makin ke dalam makin tinggi letaknya.

Pelataran luar terletak di sisi luar kolam yang disebut dengan Jaba. Dari sini terdapat jembatan melintasi kolam menuju ke pintu gerbang berupa gapura. Dari gapura akan membawa kita ke pelataran dalam yang dikelilingi oleh pagar batu.DOMINO QQ

Di pelataran dalam pertama seolah dibelah oleh jalan menuju gapura ke dalam pelataran kedua. Di sebelah barat daya terdapat bale bundar yang merupakan tempat istirahat sambil menikmati keindahan pura. Di sebelah bale bundar terdapat sebuah kolam yang dipenuhi teratai yang di tengahnya berdiri sebuah tugu yang memancurkan air ke 9 arah mata angin.

Di sebelah timur terdapat sekumpulan pura kecil yang disebut Pura Luhuring Purnama. Pelataran kedua letaknya lebih tinggi dari yang pertama. Berseberangan gerbang terdapat sebuah bangunan pembatas yang dihiasi dengan relief yang menggambarkan 9 dewa penjaga arah mata angin.

Di sebelah timur terdapat pura kecil yang disebut Pura Dalem Bekak. Di sudut barat terdapat balai Kulkul dengan atap menjulang tinggi. Pelataran dalam ketiga adalah pelataran tertinggi dan tersuci. Pintu utamanya yang disebut pintu gelung berada di tengah dan hanya dibuka pada saat upacara.

Di kanan kirinya terdapat gerbang yang digunakan keluar masuk dalam kegiatan sehari-hari. Di sini terdapat sejumlah Meru, Candi, Gedong, Padmasana, Padma Rong Telu dan bangunan-bangunan keagamaan lainnya.

3 Pelataran di Pura Taman Ayun melambangkan 3 tingkat kosmologi dunia. Yang pertama adalah tempat atau dunianya manusia. Yang kedua adalah tempat bersemayamnya para dewata dan yang terakhir melambangkan Sorga, istana Tuhan Yang Maha Esa. Seperti cerita kuno Adhiparwa bahwa seluruh kompleks Pura Taman Ayun menggambarkan Gunung Mahameru yang mengapung di tengah lautan susu.

Pada tahun 2012 UNESCO telah menetapkan Pura Taman Ayun sebagai bagian dari situs warisan budaya dunia yang bertajuk Lanskap Budaya Provinsi Bali : Sistem Subak sebagai manifestasi filosofi Tri Hita Karana.POKER

Filosofi tersebut adalah bagaimana hubungan manusia dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan sesamanya dan hubungan manusia dengan alamnya. Ketiganya harus berjalan harmonis dan selaras yang menjadi tonggak kehidupan Mengwi dan Bali pada umumnya.

Pura Taman Ayun tidak hanya menyajikan keindahan dan kedamaian tapi juga pencerahan bahwasanya hidup di dunia memang harus seimbang, tidak hanya berkawan, bermain dan berpetualang saja, tapi jangan lupa untuk beribadah.

Nah buat kamu yang belum ke sini, saatnya mampir kalau ke Bali. Supaya perjalanan lancar dan tidak terjebak macet lebih baik pakai motor saja.


Bandar Q Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya