Tuesday, October 16, 2018

Destinasi Liburan Kamu Selanjutnya: Pulau Jemaja

BandarQ Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya

SATUQQ - Memanglah begitu kaya negeri ku ini, begitu mempesonanya alam negeri ku Indonesia,  Tak terhitung jumlahnya lokasi dan tempat wisata untuk dinikmati, ada yang sudah bisa dilihat adapula yang masih tersembunyi menunggu ditemukan.

Setelah kepulauan Raja Ampat keluar dari tempat persembunyiannya, dan mendeklarasikan diri sebagai salah satu tempat tujuan wisata bahari terbaik di ujung timur Indonesia, ternyata masih banyak tempat-tempat lain yang bahkan mungkin lebih indah dari yang pernah kita bayangkan. Satu tempat itu yang  menurut hemat penulis dapat disejajarkan dengan Raja Ampat bahkan juga kepulauan Maldives yang sudah kesohor itu adalah gugusan kepulauan Anambas, dengan Pulau Jemaja di dalamnya.

Ada yang pernah mendengar Kepulauan Anambas? Atau adakah para pembaca yang budiman pernah mendengar tentang Pulau Jemaja? Kalau ternyata sudah dan apalagi telah menginjakan kaki disana maka patut bersyukurlah karena telah diberi kesempatan Istimewa tersebut. Dan Apabila belum, maka ijinkanlah saya membagi sedikit cerita perjalan ke surga tersembunyi ini.

Pulau Jemaja terletak di Kepulauan Anambas, Propinsi Kepulauan Riau, Untuk mempermudah mungkin kalau disebutkan kepulauan Natuna para pembaca sedikit punya bayangan. terletak dibagian bawah Laut China selatan, kepulauan ini seolah – olah terletak ditengah – tengah lautan.

Pantai di Pulau Jemaja sungguh pantai yang sangat – sangat Indah. Pun sebelum kapal merapat ke pelabuhan “aroma” keindahan telah terpancar dari beningnya air laut yang berwarna biru kadang hijau, serta dihiasi terumbu karang dan ikan hias. Bahkan sampai dibibir pelabuhan pun pemadangan itu masih bisa dirasakan. Di pelabuhan, saat kita berdiri dan melihat kebawah masih bisa kita lihat ikan karang berlarian kesana kemari. Bahkan kalau beruntung kita bisa melihat penyu berseliweran kesana kemari dipelabuhan. Betapa indah.

Mengenai pantai mungkin sulit dikatakan dengan kata – kata keindahannya. Apa yang kita bayangkan sebelumnya mengenai pantai ternyata lebih dari yang kita bayangkan.

Pantai Padang Melang namanya. Membentang sepanjang kurang lebih 7 km pantai pasir putih bersih itu seakan menggoda kita untuk terus menyusurinya dari ujung ke ujung. Foto tersebut penulis ambil pada pagi hari sekitar pukul 6.30 pagi. Nyaris tidak ada orang berkegiatan disana. Bahkan walaupun pada siang hari pantai ini tetap masih sepi.Hanya pada akhir pekan pantai ini agak sedkit ramai, selebihnya sepi.
Pasir Putih, dengan air laut yang jernih, Pohon kelapa berdiri disepanjang pantai, suara deburan ombak, serta lingkungan yang masih asri dan bersih. Bukan kah ini adalah surga bagi penikmat alam, tempat untuk memanjakan mata? tempat menyepi dari segala hiruk pikuk dunia modern? Tempat untuk mengisi energy spiritual yang terkikis oleh teknologi? Serasa ingin menghentikan waktu kalau sudah duduk dibawah batu – batu besar, dibawah pohon bakau sambil melihat ke arah laut lepas ditemani deburan ombak dan ikan yang berenang kesana kemari.

Padang Melang memang yang utama di Jemaja tapi bukan satu – satunya untuk dinikmati ada juga pantai Nguan yang masih terisolir dengan pasir kasarnya yang bersih, serta pulau  - pulau disekitar Jemaja menawarkan pemandanganbawah laut yang tak kalah eksotis. P. Ayam salah satunya. dengan pemandangan bawah lautnya yang tak kalah dengan taman laut dimanapun didunia. Bagi yang suka melihat pemandangan laut dan menyelam sekali lagi penulis sebutkan inilah surga sesungguhnya.

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana caranya sampai kesana? Mari kita samakan persepsi kita berangkat dari Jakarta, karena itu yang termudah dibayangkan. Rute Paling umum ke Pulau Jemaja adalah melalui kota Tanjung Pinang di Propinsi Riau Kepulauan. Dari Jakarta terdapat penerbangan direct langsung kesana atau kalau dari batam bisa lewat feri ke Tanjung Pinang.

Dari Tanjung Pinang pilihan menuju ke Jemaja ada 3 jalur alternatif. Pertama lewat jalur laut menggunakan ferry cepat. Kapal ferry tersebut dulu berlayar 5x dalam seminggu tetapi sekarang hanya 2x dalam seminggu setiap selasa dan jumat, berangkat pagi jam 7.  Jadi alangkah baiknya kita tiba di tanjung pinang sehari sebelum hari keberangkatan, agar besok paginya langsung menuju ke pelabuhan. Perjalan ferry cepat Tanjung Pinang to Jemaja memakan waktu kurang lebih 8-10 jam. Tergantung kondisi cuaca, jenis kapal dan kecepatan kapal itu sendiri. Yang perlu diperhatikan adalah jadwal kapal yang kadang tidak asti, karena selain harus terus memantau cuaca kondisi di lautan juga muatan harus memenuhi syarat minimal kapal agar operator tidak rugi.

Jalur kedua adalah jalur udara, jalur udara disini bukan berarti dari tanjung pinang langsung ke Pulau Jemaja ada pesawat, di Pulau jemaja belum ada bandara. Jadi pesawat tersebut akan mendarat di Pulau matak, di bandara milik swasta ( milik perusahaan minyak Asing). Setelah menempuh perjalan kurang lebih 1 jam dengan pesawat Fokker 50. Turun dari bandara kita harus ke pelabuhan untuk mendapatkan kapal ke Pulau Terampa. Setelah tiba dari pulau Tarempa perjalanan dilanjutkan melalui jalur laut selama kurang lebih 4 jam mengunakan kapal pong – pong lagi ke Pulau Jemaja. Jadi perjalan lewat udara menjadi “agak merepotkan” juga karena harus pindah2 moda transportasi

Jalur Ketiga adalah melalui kapal penumpang. Kapal penumpang yang menuju ke sana adalah kapal Bukit Raya dan Kapal Lawit. Perjalan laut akan memakan waktu kurang lebih 3 hari 3 malam. Dikarenakan kapal2 tersebut akan singgah – singgah di pulau-pulau sekitar sebelum samapi di P. Jemaja. Apabila ada yang lebih menyukai perjalan menggunakan kapal besar, alternative ini dapat dipilih, selian juga untuk menghemat ongkos perjalanan.

Sedikit gambaran infrastruktur di Pulau Jemaja. Jalan – jalan penghubung sudah lumayan bagus kondisinya. Pelabuhan juga telah dapat disinggahi kapal2 besar. Hanya Bandara UDara yang masih dalam tahappengerjaan ( foto dibawah). Semoga akhir 2016 Bandara dapat berfungsi. Mengenai penginapan memang belum banyak. Jangan dibayangkan dengan kota2 pariwisata lainnya. Tetapi untuk sekedar menginap dan tempat tinggal penulis rasa cukuplah.

Sedkit saran pemerintah semoga dipercepat infrastruktur, serta hal – hal yang menunjang lainnya termasuk listrik, transportasi, komunikasi dalam hal ini sinyal telepon seluler, Ketersediaan bahan bakar minyak juga mohon ditinjau, di P. Jemaja tidak ada SPBU dan harga 1 liter bensin berkisar 20.000 rupiah.

Marilah kita bangga akan negeri kita ini. Begitu banyak tempat wisata yang bagus dinegeri ini. Jangan terlalu silau dengan wisata luar negeri yang terkesan wah dan mewah. Banyak surga yang menanti kita kunjungi. Dan untuk pemerintah khususnya kementerian pariwisata, tunjukkan kalian berada ditengah masyarakat, masyarakat Indonesia walaupun kami lebih dekat dekat dengan Negara tetangga dibandingkan dengan pusat pemerintahan.

BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya